PRODUSEN DAN PRODUKSI
1. PRODUSEN
& FUNGSI PRODUKSI
Produsen
adalah orang
yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual dan dipasarkan. Dalam memasarkan
barang – barang dagang dan juga jasanya biasanya produsen menawarkan harga yang
relatif lebih murah karena prudusen merupakan agen – agen langsung yang banyak
dicari oleh orang – orang khususnya para pedagang untuk membeli barang dagangan
yang nanti akan mereka jual kembali tetapi dengan harga yang relatif lebih
mahal.
Produksi adalah
usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau
dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang
produsen membutuhkan faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor
produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
Fungsi
Produksi
Fungsi produksi
merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan
kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan
berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka
hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu
komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin
diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat
ditulis sebagai berikut:
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (technology)
2. PRODUK OPTIMAL
Produksi
optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output
tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk
meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.
Ø Tingkat
Produksi Optimal
Tingkat
produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan
(Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up
cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum.
Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau
total inventori cost (TIC) minimum. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat
persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga
mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya
persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
-
barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang
lebih besar dari tingkat permintaan.
-
selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan
adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan. Selama
berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan
selama pemenuhan.
Ø Penentuan
Volume Produksi yang Optimal
Menurut
Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sbb :
-
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi
jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up
cost).
-
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar
apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
1.
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk
penerangan, pemanas atau
pendingin
2.
Biaya modal (opportunity cost of capital)
3.
Biaya keusangan
4.
Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.
Biaya asuransi persediaan
6.
Biaya pajak persediaan
7.
Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.
Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
4. LEAST COST COMBINATION
Least
Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang
memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah
ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan
hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat
putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk
menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau
disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang
mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1
masih menguntungkan.
5. MACAM MACAM ONGKOS
Macam-macam ongkos
diantaranya sebagai berikut :
1. otal Fixed Cost (Onkos Total
Tetap)
Total
Fixed Cost atau
yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang
tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa,
penyusutan dan sebagainya.
2. Total Variabel Cost (Ongkos
Variabel Total)
Total
Variabel Cost atau
bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan
yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah
tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
3. Total Cost (Ongkos Total)
Total
Cost atau yang
lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap
dengan ongkos variabel.
TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost
(Ongkos Tetap Rata-rata)
Average
Fixed Cost atau bisa
juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada
setiap unit output.
AFN = TFC = Q = TINGKAT OUTPUT Q
5. Average Fixed Cost (Ongkos
Variabel Rata-rata)
Average
Fixed Cost atau yang
lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang
dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC Q
6. Average Total Cost (Ongkos
Total Rata-rata)
Average
Total Cost atau bisa
juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang
dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC Q
7. Marginal Cost (Ongkos Marginal)
Marginal
Ongkos atau
bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu
ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.
MC = TC = TVC Q Q
Ongkos Produksi
dapat dibedakan menjadi :
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Didalam suatu
ongkos produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai
peralatan-peralatan untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah.
Masalah yang perlu diperhatikan didalam ongkos jangka produksi pendek ini
adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan
sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadi didalam ongkos produksi
jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang
Didalam ongkos
produksi janka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,
sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka
panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos
variabel.
5.
KURVA
ONGKOS
Kurva ongkos adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang
dihasilkan.
Gambar 1. Kurva
Ongkos Produksi Jangka Panjang

Gambar 2.
KurvaBiaya Total
Gambar 3. Kurva
Ongkos Variabel Rata-Rata
Gambar 4. Long Run
Average Cost Curve
Gambar 5.
Kemungkinan Kapasitas Produksi
6. PENERIMAAN (REVENUE)
Penerimaan atau
Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan
barang atau outputnya. Macam-macam revenue sebagai berikut :
·
Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR = P.Q dimana : P=Price / harga Q= Quantity / Jumlah barang
TR = P.Q dimana : P=Price / harga Q= Quantity / Jumlah barang
·
Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.
AR = TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P
AR = TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P
·
Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai
akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
MR = ∆TR / ∆Q
MR = ∆TR / ∆Q
Bentuk-bentuk kurva TR, MR, AR tergantung dari jenis pasarnya
sebagai berikut :
Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar. Sifat-sifat dari konsep
revenue sebagai berikut :
Ø Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat kenaikan
permintaan lebih dari 1 %.
Ø Total Revenue maksimum pada Eh = 1.
Ø
Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan
permintaan kurang dari 1 %.
7. KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Didalam
memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha
dalam rangka mendapatkan keuntungan yangmaksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue). Terdapat tiga pendekatan
perhitungan pendapatan maksimum, yaitu :
1. Total penerimaan (Total revenue : TR)
Total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna,
TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan
mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna,
TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat
menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik
sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai
menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue:
AR)
Rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan
membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR)
Penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit
output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit
dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya
horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas
kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
1. Positif;
2. Sama dengan nol;
3. Negatif.
SUMBER:
Komentar
Posting Komentar