JENIS JENIS PASAR
1.
JENIS
JENIS PASAR
·
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar
persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana
terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui
keadaan pasar. Pasar persaingan
sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
1)
Banyak penjual dan pembeli.
2)
Barang yang diperjualbelikan
sejenis (homogen).
3)
Penjual maupun pembeli memiliki
informasi yang lengkap tentang pasar.
4)
Harga ditentukan oleh pasar.
5)
Semua faktor produksi bebas masuk
dan keluar pasar.
6)
Tidak ada campur tangan
pemerintah. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain pasar hasil-hasil
pertanian.
·
Pasar
Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila
seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang
penjual atau sejumlah penjual tertentu. Pada pasar monopoli terdapat ciri-ciri
berikut ini.
a)
Hanya ada satu penjual sebagai pengambil keputusan
harga (melakukan monopoli pasar).
b)
Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi
dagangannya.
c)
Pedagang lain tidak dapat masuk karena ada
hambatan dengan undang-undang atau karena teknik yang canggih.
d)
Jenis barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
e)
Tidak adanya campur tangan pemerintah dalam
penentuan harga, contoh: PT Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik Negara (persero),
dan PT Kereta Api (persero).
·
Pasar
Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan
banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak
dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon,
angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong. Pada pasar persaingan
monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.
a)
Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
b)
Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya
berbeda. Contoh: sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
c)
Terdapat banyak penjual yang besarnya sama,
sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
d)
Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
e)
Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam
menentukan dan memengaruhi harga pasar.
f)
Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman
jenis barang yang dijual.
·
Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri
atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang
satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a)
Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan
dari salah satu penjual akan memengaruhi penjual lainnya.
b)
Produk-produknya berstandar.
c)
Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar
masih terbuka.
d)
Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk
perusahaan.
2.
PENGERTIAN DAN KONSEP KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
·
Perputaran Roda
Perekonomian
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP
negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari
tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output
suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut
pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP
mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat juga akan
mengalami pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari
masyarakat yang menerima pendapatan tersebut. GDP Indonesia menurut lapangan
usaha berdasarkan harga yang berlaku dan harga konstan.
1.
Pengeluaran Agregat (Aggregate Spending)
Seperti
diterangkan diatas bahwa GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran aggregate
(Aggregate Spending) pelaku ekonomi dalam suatu negara. Pengeluaran aggreaget
ini sama dengan Permintaan Agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah
adanya pengeluaran oleh rumah tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk
membeli barang dan jasa.
Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu:
Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu:
1.
pengeluaran konsumsi
rumah tanggan.
2.
pengeluaran invesatasi
oleh pengusaha (bisnis),
3.
pengeluaran
pemerintah, dan
4.
permintaan luar
negeri.
2.
Pengeluaran Konsumsi
Merupakan
bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen
terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi
ini memegang peranan penting dalam perekonomian menurut teori Keynesian karena
akan menentukan output dan pendapatan masyarakat suatu negara. Kontribusi
konsumsi terhadap pembentukan GDP di Indonesia diperkirakan sebesar 65% dari
total GDP. Konsumsi dapat dibagi atas tiga kategori yaitu barang tanah lama
(durable goods) seperti mobil, barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan
jasa (services). Dari sisi asal barang maka barang dan jasa yang dikonsumsi
oleh konsumen dalam negeri terdiri dari barang produksi dalam negeri dan barang
/jasa yang diproduksi oleh negara lain yang diimport ke Indonesia. Dalam
penghitungan GDP angka import ini harus dikeluarkan dari angka GDP.
·
Metode penghitungan Pendapatan Nasional
1.
Tujuan dan manfaat
perhitungan pendapatan nasional. Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a.
Untuk mengetahui
tingkat kemakmuran suatu Negara
b.
Untuk memperoleh
taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam
satu tahun
c.
Untuk membantu
membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2.
Manfaat mempelajari
pendapatan nasional
a.
Mengetahui tentang
struktur perekonomian suatu Negara
b.
Dapat membandingkan
keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
c.
Dapat membandingkan
keadaan perekonomian antar Negara
d.
Dapat membantu
merumuskan kebijakan pemerintah.
3.
Perhitungan
Pendapatan Nasional
a.
Metode Produksi
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b.
Metode Pendapatan
Pendapatan
nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage,
interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu
negara selama satu periode. Y = r + w + i + p
c.
Metode Pengeluaran
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu
Negara selama satu tahun. Y = C + I + G + (X – M)
·
Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB
Semua negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja
perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara hati-hati
karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat
menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu
negara .
-
Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat
kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi
bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB.
-
Keterbatasan
Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada
“underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor
informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang
sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan
nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB
suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi
secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami
ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian
besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB
yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini.
Sumber
:
http://prita-puspa.blogspot.co.id/2012/06/perputaran-roda-perekonomian.html
Komentar
Posting Komentar