PONDOK PUTRI KOST 33

Masa perkuliahan baru saja dimulai. Mulai saat itu aku akan menjadi calon mahasiswa di Universitas Gunadarma, Depok. Kampus dimana aku akan mendapatkan gelar S1 fakultas ILKOM(Ilmu dan Teknologi Komputer) jurusan Sistem Informasi(SI) untuk 4 tahun kedepan.  Semuanya akan mengalami perubahan dari segala aspek pembelajaran. Perkuliahan sudah sangat berbeda dengan sekolah formal sebelumnya. Untuk menjadi mahasiswa perlu diperhatikan rasa tanggung jawab, kedisiplinan tugas dan kemampuan yang lebih untuk memahami suatu mata kuliah. Rumah dan tempat kuliahku jaraknya lumayan jauh jika ditempuh dengan mengendarai sepeda motor. Kedua orangtuaku tidak mengizinkanku untuk membawa/mengendarai motor ke daerah kampusku. Karena rasa kekhawatiran dan banyaknya kriminal yang sering terjadi belakangan ini di daerah Depok. Oleh karena itu kedua orangtuaku menyarankanku untuk memilih tempat tinggal kedua selain rumah, yaitu kost. H-5 menjelang OSPEK, aku mencari sebuah kost-kostan untuk aku tinggali selama aku kuliah di Gunadarma. Untuk mencari sebuah kostan di H-5 menjelang OSPEK tidaklah mudah karena banyak sekali mahasiswa baru yang juga mencari tempat kost. Kebanyakan kostan sudah terisi oleh mahasiswa baru yang merantau. Siang menjelang sore aku belum juga menemukan kostan putri yang kosong. Alhasil akupun pulang kerumah dengan tangan kosong. Malam harinya ketika aku dan temanku Mutia yang juga kuliah di Gunadarma memberikan info bahwa Meli juga ingin ngekost. Aku langsung meminta pin BB serta nomer telepon Meli dan langsung meneleponnya. Kami pun saling berbincang dan saling menanyakan tentang kost-kostan. Ternyata Meli sudah mendapatkan tempat kostan kosong di daerah Kelapa Dua Depok persis di depan kampus E Universitas Gunadarama.

Dua hari setelah itu, aku dan Meli janjian untuk datang ke tempat kost tersebut, namanya Pondok Kost Putri 33. Kami bertemu dengan penjaga kost, namanya Bu Diah. Aku dan Meli dipersilahkan untuk melihat keadaan ruangan tempat kost. Ruangannya tidak begitu luas  tetapi masih cukup untuk menaruh barang keperluan lainnya. Tidak hanya itu saja, tetapi difasilitasi juga oleh meja belajar, kasur dan kamar mandi dalam. Namun karena kamar yang tersisa hanya satu kamar maka dari itu aku dan Meli sepakat untuk menempati kamar satu untuk berdua. Syukurlah bu Diah mengijinkan dan kami telah mambayar satu kamar tersebut sesuai kesepakatan yang kami ajukan. Kami mulai menempati kamar kost sebelum kami melaksanakan OSPEK. Aku dan Meli memilih fakultas yang berbeda. Meli memilih untuk masuk pada fakultas Ekonomi. Aku sudah mengenal Meli sejak SMP (Sekolah Menegah Pertama) karena kami satu sekolah di sekolah yang sama. Dan tempat tinggal kami juga berada di daerah yang sama.
           
Seminggu sudah kami menempati tempat tinggal kedua kami yang baru. Suasananya masih sangat berbeda dengan keadaan rumah yang hangat. Tidak ada orangtua atau adik yang selalu cerewet merusuhiku. Ternyata ini yang namanya kemandirian, jauh dari orangtua itu terasa sekali kerinduannya. Tetapi seiring berjalan waktu, aku terbiasa dengan keadaan seperti ini. Kedua orangtuaku selalu menyempatkan untuk memberi kabar atau sekedar berbincang lewat handphone. Untuk memastikan dan menghindarkan kekhawatiran serta rasa rindu kepada orangtua.

Rounded Rectangle: ILMU BUDAYA DASAR

Nama  : Widha Wirasmi
NPM  : 1C114205
Kelas  : 1KA15

Setelah 2 minggu perkuliahan berlangsung aku sudah merasakan ramainya para penghuni kost. Ternyata tidak hanya mahasiswa gunadarma saja yang menempati kost ini. Tetapi ada juga mahasiswa dari Universitas Indonesia dan juga karyawati. Ada juga yang merantau dari Banten, Karawang dan Medan. Hingga akhirnya aku memiliki teman sekaligus keluarga baru yang sudah kuanggap seperti kakakku sendiri, mereka adalah  Ka Ane, ka Puji, ka Rada, ka Vika, ka Tasya dan ka Dias. Seiring berjalannya waktu aku dan teman kost yang lain saling membantu dalam hal apapun. Baik itu tugas kuliah, berbagi tips kecantikan, memasak bareng, menonton DVD, saling curhat satu sama lain dan hal hal lain yang tidak aku ketahui. Aku belajar banyak sekali dari kakak-kakak yang lain, juga banyak informasi yang aku dapat tentang Universitas Gunadarma. Ka Vika adalah orang yang paling dewasa yang kami hormati. Dia sudah menjadi karyawati di suatu perusahaan. Aku belajar banyak dari ka Vika tentang bagaimana cara menghargai  orang dan kehidupan lainnya yang belum aku ketahui. Kadang aku selalu di beri nasehat olehnya layaknya ibu dirumah. Karena orang yang lebih dewasa pasti mempunyai pengalaman yang lebih daripada aku yang masih anak jagung. Ka Dias, ka Ane, Ka Rada dan Ka Puji juga selalu membantuku dalam tugas kuliah. Mereka memberikan saran bagaimana cara mendapatkan IPK yang bagus sesuai keinginan. Kadang saat jam malam sudah terlalu larut kami masih saja sibuk berbincang hingga tak kenal waktu. Namun terkadang ada saja persilihan muncul antara salah satu dari kami. Entah itu masalah pribadi atau hal lainnya. Tetapi masalah itu dapat terselesaikan dan kamipun berteman dengan baik kembali. Banyak sekali pegalaman seru yang terjadi di Pondok Kost Putri 33 sampai sekarang. Hingga pada suatu saat ka Puji memutuskan untuk pindah kost karena satu dari lain hal. Ka Puji adalah orang yang selalu membuat kost menjadi ramai karena ulahnya yang lucu. Tentu kami merasa kehilangan karena semua yang mengekost di pondok ini sudah dianggap seperti saudara sendiri. Kamipun mengantar ka Puji hingga gerbang dan saling berpelukan satu sama lain. Sedih pasti, tetapi setiap pertemuan pasti selalu ada perpisahan. Seperti itulah keadaanya, tetapi hingga saat ini aku sudah sangat merasa nyaman menempati kost-kostan ini dan semoga aku masih tetap bertahan hingga aku lulus nanti. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Flowchart pada Sistem Cerdas E-Money Mandiri

BAB.11 MANUSIA DAN HARAPAN