BAB.4 MANUSIA DAN CINTA KASIH
A.
PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta
adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup (manusia). Sedangkan kasih
adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi
Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan manusia yang berdasar pada
ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan didasari pula rasa belas
kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta sama halnya dengan
mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya menyebutkan,
“cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang paling
penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan material.
Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat berlangsung
sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan melanjutkan
seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya. Setiap orang
memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung individu itu sendiri
yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia alami.
Dr.
Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa
cinta memiliki 3 unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan.
Ketertarikan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya
untuk dia. Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk
menunjukkan bahwa seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak
lagi. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan
seseorang yang dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan
perilaku saling bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih
mendalam.
B.
CINTA MENURUT
AJARAN AGAMA
-
AGAMA ISLAM
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta
tidak diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan
memiliki lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang. Dalam
agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta
terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta
terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.
-
AGAMA KRISTEN (PROTESTAN & KATHOLIK)
1.
Cinta adalah
pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2.
Cinta adalah
suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)
3.
Cinta harus
menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)
-
AGAMA HINDU
Cinta adalah perasaan pada kesenangan,
kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih
adalah perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari
cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau
kemampuannya yaitu:
a. Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya memiliki
satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
b. Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki dua
aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
c. Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki tiga
aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.
-
AGAMA BUDHA
Dalam
Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi judul Piya Vagga yang
berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang
berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang tercinta. Dalam
Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati,
kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang,
kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan,
dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup
keluarga.
C.
KASIH SAYANG
Kasih
sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati, mengasihi, menyayangi
semua makhluk ciptaan Tuhan. Kasih sayang adalah faktor penting
dalam suatu kehidupan. Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar
pada kasih sayang, maka seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang
sesungguhnya, cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus
didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.
D. KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih yang telah mendalam. Kemesraan adalah
hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan istri. Kemesraan merupakan
bagian hidup manusia .Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya
‘On Love’ mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya
bersatu
tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang
mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya
Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam
aliran energy cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan.
Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya
sendiri. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan seseorang dapat
menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan
dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb. Dalam
seni tari berbagai daerah mengenal bentuk tari kemesraan seperti tari Karonsih
dan Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya
seni tari disajikan dalam upacara pernikahan.
E.
PEMUJAAN
Pemujaan
adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan. Kecintaan manusia terhadap
Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan manusia. Hal ini dikarenakan
pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupaan yang sebenarnya.
Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta alam semesta. Seperti dalam
surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia yang menciptakan langit dan
bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6 rangkaian masa, kemudian dia
bertahta diatas singgah sananya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya
tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila
dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau
manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau
sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai
dengan agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid,
digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap keramat merupakan
perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, pemujaan ini sebenarnya
karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti manusia
mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon dilimpahkan
kebijaksanaan,dsb.
F.
BELAS KASIHAN
Belas
kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain.
Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau
memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang
yang mengalami kesulitan atau musibah. Belas kasihan juga
dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia
kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang
mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan. Belas
kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat
berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu
seni suara,seni sastra,dll.
G.
CINTA dan KASIH EROTIS
Dalam
cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan
sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadapa orang
lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara keduanya tetapi
mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas hanya
seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah cinta kasih
erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya. Cinta kasih erotis seringkali dicampur
baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai dari
pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta kasih
erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih memiliki
lebih.
ARTIKEL
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua
kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah
sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa
pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan,
mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda
lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga
dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut
tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi
masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin
berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk
meluapkan perasaan seperti berikut:
·
Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih
dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan
dalam semua amalan dan arti untukeros, philia, agape dan storge.
Namun perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau
dan dijelaskan seperti berikut:
·
Cinta yang lebih cenderung kepada
romantis, asmara dan hawa nafsu, eros.
·
Sayang yang lebih cenderung
kepada teman-teman dan keluarga, philia.
·
Kasih yang lebih cenderung kepada
keluarga dan Tuhan, agape.
·
Semangat nusa yang lebih
cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge.
Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih
banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang
membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape. Cinta adalah
perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada lima syarat
untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
·
Perasaan
·
Pengenalan
·
Tanggung jawab
·
Perhatian
·
Saling menghormati
Erich Fromm dalam buku larisnya (The Art of Loving) menyatakan
bahwa ke empat gejala: care, responsibility, respect, knowledge muncul semua secara seimbang dalam
pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggung jawab pada si anak.
Sementara tanggung jawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya &
tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru,
rohaniwan, dan individu lainnya pada sikap otoriter.
Jenis-jenis
cinta
Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di
seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka
pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Lihat hipotesis Sapir-Whorf.
Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta
hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta
belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dan lain-lain. Cinta lebih berarah ke
konsep abstrak, lebih mudah
dialami daripada dijelaskan.
Cinta kasih yang
sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya
Cinta antar pribadi
Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini
lebih dari sekadar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antarpribadi bisa
mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan
yang sangat erat.
Beberapa unsur
yang sering ada dalam cinta antarpribadi:
· Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
· Kepentingan pribadi: cinta yang mengharapkan
imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan
bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru,
keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa
ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik, hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual
kepada keluarga dekat, anak, atau di luar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak
cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi,
keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.
SUMBER :
v
Joko Tri Prasetya,
Drs. Dkk., Ilmu Budaya Dasar,PT Rineka Cipta,Jakarta,1991
v
http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
Komentar
Posting Komentar