BAB.10 MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A.
PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan,mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya,
duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu,
malas bicaran dan lain-lain.
Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Krena itu dalam kehidupan
sehari-hari, kegelisahaan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun
ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.Sigmund Freud ahli
psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia,
yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
1.
Kecemasan
Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman
perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya
adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk
mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbul kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk
menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dari
lingkungannya.
Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya
pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutan itu
demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan,
seseorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak
bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih
bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecemasan akibat dari
kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam
eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu,
terjadilah kemudian yang disebut stess. Kecemasan yang dialami oleh seorang
bayi atau anak kecil sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah
dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia
selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula
yang memberikan reaksi membalik, karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu
untuk ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya.
2.
Kecemasan
Neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya
dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
a)
Kecemasan yang
timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang
itu takut akan bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri, sehingga menekan
dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang
gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh :
Didi
anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SD. Pada suatu hari ia
diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mereka
sekeluarga harus pindah. Sudah tentu Didi harus ikut. Jadi ia harus pindah
sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena
tinggal di tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang
aktif mengumpulkan dan mamajukan ibu-ibu. Lebih-lebih Didi, karena baik di
kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di
tempat yang baru kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan
ikut siapa? Ikut pindah bagaimana di tempat yang baru nanti. Ia takut pada
bayangannya sendiri.
b)
Bentuk ketakutan
yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bentuk
intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang
ditakutkannya, misal seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari
karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis, ketika
masih kecil dulu ia sering diberi balon karet ayahnya, satu untuk dia dan satu
untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga
ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan
perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
c)
Rasa takut lain
aialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba
tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan
diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang
sangat menyakitkan dengan jalan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego
dan superego melarangnya.
Contoh :
Seseorang
yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-konyong diminta
untuk menyanyi atau berpidato, maka ia gelisah, gemetar, dan hilang
keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
3.
Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.
Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam,
dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci,
dendam, itu merupakan sebagaian dari pernyataan individu secara keseluruhan
berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri,
benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain. Sifat-sifat seperti ini
adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa
khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misal seseorang yang merasa
dirinya kurang cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan
sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga
kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak mampuannya
menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
B.
SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila
kita kaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman
dari luar maupun dari dalam
Contoh :
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya
banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu akan gelisah. Hal ini
disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang
sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak
kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik. Kalau misalnya, kantong dipukul
terus menerus dan disambung bersaut-saut makin lama makin dekat, tentu
orang-orang akan gelisah. Gerangan apakah yang akan terjadi ? Meskipun berita
peristiwa belum ada. Tetapi yang jelas itu merupakan tanda bahaya.
C.
USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari kita sendiri, yaitu kita harus
bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga
segala kesulitan kita atasi.
Contoh :
Dokter yang
menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa
tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa
bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena merasa khawatir. Dalam hal ini
dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara
lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau
kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran. Pertama-tama, kita
tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akibat yang paling buruk
bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu
terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat
yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat
mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak
semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan
sirna dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu
kita dapan mencoba untuk memperkecil dan mengarungi keburukan-keburukan akibat
timbulnya kecemasan, dengan demikian kita tidak akan merasakan lagi adanya rasa
kecemasaan atau kegelisahan dalam jiwa kita.
Untuk
mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.
Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepadaNya. Kita harus percaya bahwa
Tuhanlah Maha kuasa, maha Pengasih, Maha penyanyang dan Maha Pengampun
D.
KETERASINGAN
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata asing. Kata asing
berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehinga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi
kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau
lama orang pernah mengalamai hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab
dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan
yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan
diri dalam masyarakat.
Perilaku
yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan
keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh
nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini akan merugikan harta, nama baik, martabat,
harga diri orang lain. Karena itu orang yang berbuat dibenci oleh masyarakat
dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya mencuri, mengganggu ister
orang, menghina orang sombong.
Keterasingan
dalam hal ini dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun oleh institusi
yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku, maksudnya supaya si pelaku
ini tidak merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain, dan si
pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang
bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat
terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
Orang
yang bersifat sombong angkuh, besar kepala, tidak menghormati orang lai selalu
akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak
disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh
nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang angkuh, sombong, dan
tidak menghormati orang lain. Karena itu ia dibensi orang lain, sehingga
membuat ia dalam keterasingan.
Kekurangan
yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini
bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri
karena ketidak mampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidak mampuan atau
kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang
yang bersangkutan. Ketidak mampuan disi meliputi kekurangan ilmu pengetahuan
yang dimiliki ataupun ketidak mampun fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini
disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang
dihadapi sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena itu ia
merasa gelisah, terasing.
Satu ayat Al-qur’an tentang keterasingan :
Surat
Al-Quran tentang keterasingan yaitu surat Al-Imran ayat 19, pada ayat ini
dijelaskan jika ada yang kafir terhadap ayat-ayat Al-quran maka Allah akan
menghisabnya, dimana surat Al-Imran ayat 19 yang artinya :
“
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya“.
E.
KESEPIAN
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernag
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam
penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian dalam hal
seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak
suka bergaul, dan sebagainya, ia lebih senang hidup sendiri.
Contoh :
Pangeran
Sidharta, putra raja Kapilawastu, meninggalkan istana, tempat kemewahan,
keramaian, dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan
istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan
istana pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat hidup.
Bila
kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak
sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab
akibat. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap
sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan.
Karena teman-teman menjauhi maka orang yang bersikap sombong itu hidup
terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi
pergaulan ramai, kebaikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang
bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding
orang lain, maka itu lebih suka menyendiri karena menyendiri itu akibatnya
kesepian.
F.
KETIDAKPASTIAN
Ketidak
pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul
yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak
konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikiran kacau.
Ketidak
pastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama
ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. Lulus atau tidak lulus ujian sarjana
akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidak pastian ini
akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak pastian
ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak
pastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang,
berhubungan ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
G.
SEBAB-SEBAB TERJADI
KETIDAKPASTIAN
Orang
yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi
mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsangan-rangsangan
lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan-rangsangan baru.
Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar.
Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar,
kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang
tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.
Obsesi
Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya
pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal
yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh
:
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat
terpikir olehnya ada kawan yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang,
tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2.
Phobia
Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal,
kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.
Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah
dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang
serupa berkali-kali.
Contoh
:
- Keinginan untuk mengambil barang (mencuri),
padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli,
mampu juga dia (kleptomania)
- Keinginan minum-minuman keras, orang itu bukan
pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan
minumnya tak dapat dibendung.
4.
Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan
mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak
mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain
Contoh
:
Ketika ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang
orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam, dijawab dan keluarlah ia , diluar,
kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain, Ibu
langsung bertanya siapa itu, itu kan bukan kang Bakri, Semua orang yang ditanya
diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)
5.
Delusi
Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan
suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar
kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi
ini ada tiga macam, yaitu:
a.
Delusi perkusi:
menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi perkusi tidak
mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
b.
Delusi keagungan:
menganggap dirinya orang penting dan besar, orang seperti itu biasanya gila
hormat. Menganggap orang-orang sekitarnya sebagai orang-orang tidak penting,
akhirnya semua orang menjauhi juga
c.
Delusi
melancholis: merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat
mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements , hilangnya
kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak berkuasa lagi.
Contoh :
Pak Joyo orang kampung pada suatu hari dipanggil ke
pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar,
keringat dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar.
Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.
6.
Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra.
Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya
dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena
halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan
dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan
sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari
perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsangan khayalan sendiri).
7.
KeadaanEmosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh
oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya gangguan pada nafsu
makan, pusing- pusing, muka merah, nadi, cepat keringat, tekanan darah
tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan
lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa
kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka
mengeluh, tidak berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
Contoh
:
Dalam liburan, seperti biasa Samsul pulang ke
kampungnya, dan biasa pula setiap pulang Samsul bermain ke rumah Nurbaya, bekas
pacarnya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintanya.
Pada saat itu terketahuilah Samsul oleh Datuk Mringgih, suami Nurbaya. Melihat
itu Samsul bahkan menghantam si tua Bangka itu. Siti Nurbaya menjerit histeris.
Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya. Ayah Nurbaya keluar melihat kejadian
itu gemetar, jatuh terus meninggal.
H.
USAHA-USAHA MENGATASI
KETIDAKPATIAN
Orang
yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam
penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si
penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat
sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah
diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila
penyebab itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan
orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit,
sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat
disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang
yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami, baru berkurang kesombongan,
tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena
pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
Ayat - ayat
Al-qur’an dalam mengataasi ketidakpastian :
Berikut
ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian atau keragun dalam
contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran yaitu : Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
" Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar . "
" Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar . "
ARTIKEL
Buruh Panci Korban Perbudakan Masih
Trauma
TEMPO.CO, Lampung - Sembilan buruh korban perbudakan
di pabrik panci Sepatan, Tangerang, masih terbelit rasa trauma.ContohnyaArifudin,
pendudukBlambanganPagar, Lampung Utara. Ketika Tempo bertandang kerumahnya, sorot mata Arifudin penuh curiga dan selidik. Meski cenderung diam,
kegelisahan tetap terpancar darinya.
"Kami masih sangat takut, Mas," kata Arifudin, buruh korban penyekapan,
Selasa, 7 Mei 2013.
"Sebab,
dua pengawas yang kerap berpakaian seragam polisi hingga kini belum ditangkap."
Selama beberapa bulan bekerja di CV Cahaya Logam, Arifudin kerap mendapatkan penyiksaan. Bekas luka di wajah dan kakinya adalah oleh-oleh dari dua pengawas pabrik panci dan kuali itu .Bahkan Arifudin masih dapat mengingat jelas penyiksaan
demi penyiksaan yang di alami."Bentakan dan pukulan rasanya kerap terngiang
di telinga," katanya lirih.
(Baca: Sehari, Buruh Panci Wajib
Cetak 200 Wajan)
Di rumah, Arifudin hanya mau menemui wartawan, pejabat daerah, dan polisi yang hendak memintai keterangan. Selain itu, ia takut si tamu adalah pengawas bersenjata
di pabrik panic atau orang suruhannya. "Kami
akan lega jika dua orang yang kerap menenteng senjata api laras panjang itu tertangkap. Dia sering mengancam akan menembak jika kami kabur." ( Baca:2 Anggota Brimob Disebut
Terlibat Perbudakan
Buruh)
Kata buruh panic lainnya, Andi Gunawan, ada kemungkinan komplotan mandor panic bersenapan tengah berkeliaran di Lampung saati ni.Sebab, system perekrutan mereka sangat rapi .Bahkan para pengawas telah mempelajari latar belakang calon buruh
yang hendak direkrut.
"Semoga polisi cepat menangkap perekrut buruh,
pengawas, dan pemilik pabrik," kata Andi.
ANALISA TEORI DENGAN
ARTIKEL TERKAIT
Menurut kami, seluruh manusia dengan tidak
mempedulikan segala latar belakang dan kemampuannya pasti akan mengalami
kegelisahan. Hal ini karena setiap manusia pasti memiliki perasaan. Kegelisahan
itu dapat terjadi jika kita memiliki suatu rahasia yang takut ketahuan
rahasianya oleh orang lain atau rahasia itu akan terungkap.
Misalnya kasus buruh panci yang menjadi korban
perbudakan tersebut dapat kami simpulkan
bahwa yang mereka alami merupakan bentuk dari kegelisahahan. Contohnya Arifudin, ketika Tempo datang ke rumahnya
Arifudin menunjukkan ekspresi yang penuh curiga serta cenderung diam. Hal ini
dikarenakan ia dan buruh lain telah berhasil kabur dan mengungkapkan apa yang
mereka alami selama menjadi buruh pabrik yang selama ini menjadi rahasia
oleh CV Cahaya Logam tempat mereka bekerja . Mereka masih sangat takut karena
dua pengawas yang kerap berpakaian
polisi hingga kini belum tertangkap.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi
dari kecemasan, kekhawatiran, ataupun
ketakutan. Seperti halnya yang dialami oleh Arifudin dalam kasus tersebut, ia
mengalami susah tidur, was-was dan ketakutan. Hal ini karena ia kerap mengalami
siksaan, yang terlihat dari bekas luka di wajah dan kakinya serta
ancaman-ancaman akan menembak ia dan buruh lainnya jika kabur, yang kerap dilontarkan oleh orang-orang
berbadan tegap yang menenteng senjata api laras panjang .
Sigmund
Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang
menimpa manusia, yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, dan
kecemasan moril. Kasus perbudakan buruh panci tersebut termasuk kedalam kecemasan kenyataan
(obyektif). Kecemasan tentang kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya
dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakannya.
KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai MANUSIA dan KEGELISAHAN yang
telah kami paparkan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan
bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan segala
latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah
sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi
sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan,
kesepian, dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu
sama lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan
kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja
menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang
bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena kesepian itupun bisa
saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi merupakan
perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa manusia
adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri.
Untuk mengatasi kegelisahan yang dialami manusia, cara
yang paling ampuh adalah kita dituntut untuk bersifat qana’ah (berpikir
positif) kembalikan semuanya kepada Allah SWT dan selalu mengingat Nya
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar