REVIEW JURNAL



Review Jurnal Penerapan Case-Based Reasoning Pada Sistem Cerdas Untuk Pendeteksi dan Penanganan Dini Penyakit Sapi.

Judul
: Penerapan Case-Based Reasoning Pada Sistem Cerdas Untuk
  Pendeteksi dan Penanganan Dini Penyakit Sapi.
Jurnal
: Jurnal Teknik POMITS
Volume & Halaman
: Vol. 1, No. 1,  Hal. 1-6
Tahun
: 2012
Penulis
: Irlando Moggi Prakoso, Wiwik Anggraeni & Ahmad Mukhlason
Reviewer
: Widha Wirasmi
Tanggal
: 21 Oktober 2016

      1.      Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik bagaimana mendeteksi dan penanganan dini untuk mencegah tingginya kerugian yang terjadi pada daging sapi yang diakibatkan oleh penyakit.

      2.      Bidang yang dikembangkan
Bidang yang dikembangkan pada jurnal ini adalah mengenai pendeteksi dini penyakit pada sapi dengan menggunakan penerapan Case-Base Reasoning (CBR) pada system cerdas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penerapan Case-Base Reasoning pada system cerdas. Case-Base Reasoning (CBR) adalah cara penyelesaian paermasalahan baru dengan cara menggunakan kembali pengetahuan paling relevan yang telah dimiliki saat ini yang selanjutnya melakukan proses adaptasi terhadap pengetahuan tersebut untuk menyesuaikan dengan permasalah baru.
      
      3.      Problem/Masalah
Produksi daging sapi lokal mengalami fluktuasi. Pertumbuhan penyediaan daging lokal lebih rendah daripada kebutuhan yang kemudian mengakibatkan peningkatan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi. Dari fluktuasi produksi daging sapi tersebut, salah satu faktor penyebab penurunan produksi daging sapi disebabkan oleh faktor penyakit. Hingga saat ini peternak sapi memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap dokter hewan untuk mendiagnosa dan melakukan penanganan penyakit sapi.

      4.      Solusi
Sistem cerdas merupakan salah satu alternatif yang memudahkan peternak sapi dalam mendiagnosa jenis penyakit sapi secara mandiri serta melakukan penanganan sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh sistem cerdas. Sistem cerdas berbasis CBR ini merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang berfungsi untuk melakukan diagnosa penyakit sapi berdasarkan ciri-ciri yang diinputkan oleh pengguna. Langkah-langkah pada proses CBR tersebut adalah pengguna dapat memasukkan gejala penyakit sapi pada seluruh formulir input (Suhu tubuh, nafsu makan, kondisi lender, kondisi mulut, kondisi kuku dan sebagainya) pada sistem cerdas Setelah itu hasil diagnosa dan solusi penanganan dini ditampilkan pada antarmuka hasil diagnosa dan solusi. Pada antarmuka tersebut pengguna dapat mengetahui penyakit apa yang menyerang penyakit sapi, beserta solusi penanganan dini. Pengguna mengkonfirmasi apakah hasil dari diagnosa atau solusi penanganan dini tersebut benar atau tidak kemudian memilih tombol kirim. Sistem akan menyimpan case tersebut dengan solusi yang diusulkan dan akan disimpan sebagai case. Dokter hewan dapat melihat daftar case yang dilaporkan salah oleh pengguna. Pada antarmuka tersebut, dokter hewan juga dapat menghapus case yang perlu dihapus sekaligus dapat melihat detail informasi dari case yang dapat direvisi untuk memperbaharui informasi dari case tersebut.

      5.      Evaluasi
Pengujian sistem cerdas berbasis CBR dilakukan dengan tiga skenario pengujian yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Pengujian menggunakan case yang telah ada di dalam case memory.
2. Pengujian menggunakan case yang belum ada case memory.
3. Pengujian menggunakan case dengan gejala parsial dari case memory.

Pengujian pada ketiga skenario dilakukan menggunakan 20 case dimana 5 case memiliki hasil diagnosa sehat, 5 case memiliki hasil diagnosa Penyakti Mulut Kuku, 5 case memiliki hasil diagnosa Mastitis, dan 5 case memiliki hasil diagnose Septisemia Epzootica. Case uji coba tersebut dimasukkan kedalam sistem cerdas dan dicatat hasil diagnosa yang muncul. Pengujian untuk semua skenario akan diujikan sebanyak 4 kali dengan rincian sebagai
berikut :
      1.      Melakukan uji coba dengan hasil diagnosa sehat sebagai kelas positif.
      2.      Melakukan uji coba dengan hasil diagnosa penyakit mulut kuku sebagai kelas positif.
      3.      Melakukan uji coba dengan hasil diagnosa Mastitis sebagai kelas positif.
      4.      Melakukan uji coba dengan hasil diagnosa Septisemia Epzootica sebagai kelas positif.

Setelah melakukan 4 kali pengujian pada ketiga skenario, dilanjutkan dengan menghitung nilai precision, recall, dan accuracy.



Berdasarkan hasil percobaan skenario 1 & 3 menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah atribut gejala yang sama antara case yang diinputkan kedalam sistem cerdas dengan case yang tersimpan di case memory dapat meningkatkan kinerja sistem cerdas dalam memberikan hasil diagnosa dan solusi dengan tepat.

      6.      Critical thinking
·         Kelebihan
-     Dapat membantu peternak sapi dalam mendiagnosis penyakit dini pada sapi  dengan menggunakan system cerdas CBR.
-    Semakin banyak jumlah case yang tersimpan di case memory dapat meningkatkan ketepatan hasil diagnosa secara signifikan.
-   Dengan mengujikan kembali case yang sudah terdapat di dalam case memory memiliki hasil precision, recall, dan accuracy yang sangat tinggi yakni nilai precision 100%, recall 100%, dan accuracy 100

·         Kekurangan
-          Sistem cerdas berbasis CBR pada studi kasus ini tidak dapat mempertahankan case yang berguna dan menghapus case yang tidak berguna secara otomatis.
-         Tidak mampu menghitung kemiripan antar case ketika menghadapi kata-kata berupa sinonim.
-         Case-case yang tidak terdapat pada case memory memiliki hasil precision, recall, dan accuracy yang kurang baik.

SUMBER :
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-24343-5208100015-Paper.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Flowchart pada Sistem Cerdas E-Money Mandiri

Control Objective for Information and related Technology (COBIT)