INOVASI - IOT




Let’s talk about Internet of 


Things(IoT)


            Kebayang ga sih kalo 5 – 10 tahun kedepan dunia ini akan dipenuhi dengan bebagai macam inovasi dan teknologi yang baru dan semakin canggih, pintar serta bermanfaat untuk manusia yang kebutuhannya sangat tinggi. Manusia akan disuguhi dengan berbagai fasilitas internet di berbagai bidang yang sebelumnya tidak terkoneksi dengan jaringan internet. Dan kini sudah gencar gencarnya orang orang membuat penemuan terbaru untuk 5-10 tahun kedepan, salah satunya adalah dengan  IOT (Internet of Things).


      Melihat video diatas seperti sedang bermain film animasi atau film mengenai teknologi. Kebayang jika setiap pagi ada alarm yang tepat membangunkan kita, dan segera mungkin melakukan aktivitas dengan tidak terburu buru atau biasa disebut telat!. Dan membeli stock kebutuhan rumah yang sudah habis hanya dengan mengontrolnya lewat aplikasi. Bahkan memeriksa kesehatan kita pribadi. Bagaiaman?? Canggih bukan dan bagaimana kehidupan 5-10 tahun kedepan jika sudah terciptanya aplikasi IoT ini? Mungkin akan lebih baik bukan.
             Apa itu IOT?? Sebagai seorang mahasiswa system informasi semester 3, saya juga baru mengetahui dari dosen inovasi saya mengenai teknologi IOT ini. Internet of Things atau kita sebut IOT adalah di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet. Istilah Internet of Things sendiri awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Kemudian istilah ini mulai terkenal melalui Auto-ID Center yang berada di MIT. Konsep dari Internet of Things ini sendiri memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang setiap perintah argumennya ini akan menghasilkan interaksi antara benda satu dengan benda lainnya yang akan terhubung secara otomatis dalam berbagai jarak. Nantinya internet yang akan menjadi penghubung utama dalam interaksi benda yang sedang terhubung dan manusia hanya berperan sebagai pengatur serta pengawas perangkat Internet of Things secara langsung.

[sumber gambar : shutterstock]

                    Dengan menggunakan IOT ini bisa memberikan potensi yang menarik bagi orang orang yang memiliki pekerjaan luar rumah yang padat, seperti dapat mengontrol keadaan rumah dengan mengendalikan lewat ponsel pintar dari jarak jauh dan memberitahukan kondisi yang sedang terjadi di rumah. Tentunya Internet of Things tidak hanya sebatas untuk perangkat rumah saja melainkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan satu dunia mulai dari lingkungan, pangan, penelitan, kesehatan, tata kota, pekerjaan, dan masih banyak lagi sehinga nantinya diharapkan dapat terciptanya smart city.
            Saat ini berbagai vendor teknologi mulai memperkenalkan berbagai produk untuk pengembangan berbasis Internet of Things. Beberapa vendor tersebut terdiri dari Intel, Qualcomm, Arduino, Microsoft, Samsung, dan masih banyak lagi. Selain itu, Google juga ingin ikut dalam mengembangkan teknologinya di dunia Internet of Things.
[sumber gambar : shutterstock]

Pada perhelatan Google I/O 2015 kemarin yang berlangsung di San Francisco, AS (28/5/2015) Google memperkenalkan Sistem Operasi khusus untuk Internet of Things bernama Brillo. Dimasa depan semua perangkat akan terhubung ke internet. Sebagai contoh lampu yang dikontrol melalui smartphone, thermostat yang otomatis menyesuaikan suhu ruangan, memonitor detak jantung melalui smarphone dan sebagainya. Bayangkan saja kita tak perlu repot repot lagi untuk khawatir dengan situasi indoor ataupun outdoor, bidang kesehatan dan bidang bidang lainnya.
Brillo merupakan sistem operasi yang dimodifikasi dari Sistem Operasi Android untuk kebutuhan yang minimal. Brillo menawarkan sebuah protokol untuk sinkronisasi data antar perangkat yang disebut “Weave”. Weave merupakan bahasa program umum yang cross platform didasarkan pada JSON (JavaScript Object Notation).

[sumber gambar : shutterstock]

          Smartphone dan tablet Android akan otomatis mendeteksi perangkat IoT lainnya untuk ditambahkan atau dikonfigurasi secara otomatis sehingga mendukung perangkat keras dengan spesifikasi rendah dan telah mendukung berbagai konektivitas seperti Wi-Fi, Bluetooth Low Energy, dan lainnya. Brillo bisa digabungkan dengan Weave atau bisa juga digunakan secara terpisah. Brillo akan tersedia pada kuartal 3 tahun ini dan Weave akan tersedia untuk pengembang pada kuartal 4 tahun ini.

               Dengan rencana dipasarkannya produk-produk consumer goods IOT dalam waktu dekat ini, dapat diperkirakan tahun 2015 merupakan tahun awal kebangkitan dari Internet of Things. Berdasarkan prediksi perusahaan IT terkenal Cisco, pada tahun 2020, akan ada 50 milyar alat-alat yang terhubung dengan Internet, termasuk 400 juta alat-alat tersebut adalah perangkat dalam kategori wearables. Maka bersiaplah untuk menyaksikan dan merasakan “new user experience” menggunakan perangkat berteknologi IOT dalam kehidupan anda.

Smart City Concept in Santander, Spain


              IOT merupakan  salah satu alat teknologi yang dapat digunakan untuk pengembangan applikasi Smart City. Saya sebagai mahasiswa mengharapkan sekali di Indonesia bisa diterapkan perubahan teknologi seperti ini. Apalagi jika ada smart campus pastinya mahasiswa akan lebih senang menikmati lingkungan di Universitas tersebut.  Tetapi untuk melakukan perubahan ini akan memakan waktu yang lama karena masih banyaknya cyber crime yang berkeliaran. Sudah terbayangkan bagaimana Indonesia bisa menerapkan smart city ini disetiap daerah. Mungkin akan lebih tertata dan kebutuhan akan sedikit terpenuhi dan tidak tersendat. Dengan pengembangan IOT tersebut akan memungkinkan orang-orang untuk mengetahui dan mengontrol public bus location, berita hari ini, dan keadaan outdoor lainnya yang disediakan oleh smart city tersebut. Memang sih tindak kejahatan masih saja akan berkeliaran, maka dari itu perlu dikembangkan kembali untuk permasalahan cyber crime itu sendiri.



Sumber:




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Flowchart pada Sistem Cerdas E-Money Mandiri

Control Objective for Information and related Technology (COBIT)